Beberapa dosen FH UNAIR terlibat dalam workshop internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Faculty of Law University of Malaya pada 2-3 Juni 2016 lalu. Adalah Human Rights Research Group of University of Malaya yang menginisiasi pertemuan jaringan akademisi Indonesia-Malaysia dalam The 2nd Workshop on Democracy and Human Rights ini. Event ini merupakan rangkaian penelitian yang didanai oleh SHAPE-SEA (Strengthening Human Rights and Peace Education in Southeast Asia).
Dalam 2nd Workshop yang mengambil tema tentang Democracy and Human Rights in Malaysia and Indonesia: Paths and Outcomes ini terbagi menjadi 6 sesi selama dua hari. 3 Sesi pada hari pertama adalah Freedom of Expression, Gender Rights, Freedom of Religion, dan Indigenous Rights . Sementara pada hari kedua terdiri dari sesi Electoral Law and Politics dan Judicial Independence.
Keterlibatan akademisi FH UNAIR Nampak pada sesi Freedom of Expression yang menghadirkan Dr. Herlambang Perdana dari Departemen Hukum Tata Negara dan Pusat Kajian Human Rights Lega Studies (HRLS) sebagai salah satu presenter pada panel Freedom of Expression serta Joeni A. Kurniawan dari Departemen Dasar Ilmu Hukum dan Pusat Kajian Hukum Pluralisme dalam sesi Indigenous Rights.
Dr. Azmy Sharom sebagai ketua panitia dalam closing remarks-nya menekankan bahwa pertemuan tahunan rutin ini dapat membawa sumbangsih update keilmuan serta bentuk tanggub jawab akademisi dalam mengkritisi permasalahan yang ada serta menawarkan solusi bersama terhadap berbagai permasalahan yang menjadi core jaringan akademisi ini.